Crystal X

Jumat, 19 Desember 2014

3 Mitos Tentang Kanker Payudara

Anda sebagai wanita memang harus berhati-hati dan sadar akan bahaya dan juga resiko dari masalah kanker payudara yang kapan saja bisa menyerang dan bisa saja bersarang di bagian tubuh semua wanita. Sebagai wanita Anda tentu juga ingin tahu tentang berbagai macam hal yang berhubungan dengan kanker payudara agar bisa mengantisipasinya sedini mungkin, bahkan termasuk mitos yang tersebar selama ini mengenai kanker payudara.
Beberapa mitos tentang kanker payudara berikut ini sebaiknya Anda tahu dan kenali kebenarannya seperti yang akan dijabarkan di bawah ini
Mitos 1
Hanya perempuan yang memilki riwayat keluarga kanker payudara yang berisiko terkena kanker payudara.
Pada kenyataannya hamoir 70% perempuan yang didiagnosa menderita kanker payudara tidak memiliki faktor risiko yang berhubungan dengan riwayat keluarga yang memiliki penyakit sama dengannya.
Tapi riwayat keluarga juga akan menjadi berpengaruh jika Anda merupakan generasi langsung dari penderita kanker payudara, seperti misalnya saudara kandung bisa juga ibu kandung atau anak kandung dari penderita kanker payudara. Dengan seperti itu Anda mungkin memiliki dua kali lipat lebih berisiko mengalami untuk terkena kanker payudara.
Mitos 2
Mengenakan bra dengan kawat penyangga di dalamnya meningkatkan risiko kanker payudara
Kenyataannya mitos ini tidak benar adanya bahwa bra berkawat mampu mengganggu sistem limfatik payudara yang kemudian menyebabkan racun menumpuk dan akhirnya akan menyebabkan kanker payudara. Yang mungkin berhubungan dengan hal ini adalah ketat tidaknya pakaian dalam Anda yang mampu meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara karena peredaran darah kurang lancar.
Mitos 3
Adanya benjolan pada payudara sudah dapat dipastikan adalah kanker
Sekitar 80% dari benjolan yang ada di payudara wanita disebabkan oleh tumor jinakbisa juga kista atau semacamnya. Namun lebih baik Anda tidak mengabaikan hal ini dan langsung periksa ke dokter agar tidak menyebar dan akhirnya bisa menjadi semakin parah.

Jadi dapat disimpulkan jangan anggap remeh mitos yang tersebar di masyarakat ini karena mungkin saja benar namun hanya saja alasannya yang agak melenceng dari pembuktian ilmiah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar