Temuan ini diduga mempunyai hubungan bersama jaringan parut atau yg biasa dinamakan bekas luka pada wajah yg bakal lebih nampak pada para perokok.
Jerawat memang lah mempunyai potensi merusak kulit & meninggalkan seken yg berupa lubang, plek hitam atau menyebabkan permukaan wajah tak rata. Jaringan parut bakal terbentuk kala seorang coba memberikan perlakuan jelek kepada jerawat di wajahnya.
Penelitian ini melibatkan 992 orang yg mempunyai jerawat parah sampai mesti dirujuk ke hunian sakit dermatologi dalam delapan th.
Penelitian ini dilakukan secara mengamati jaringan parut yg ada kepada wajah 91 prosen dari penderita tersebut. Disebutkan dalam penelitian ini, perokok mempunyai risiko lebih tinggi kepada kerusakan kulit.
53,7 % dari perokok mempunyai jaringan parut parah di bandingkan dgn cuma lebih dari sepertiga atau 35 % dari mereka yg bukanlah seseorang perokok.
Dr Raman Bhutani sebagai anggota tim peneliti yg berasal dari Harrogate Foundation Trust, memberikan keterangan bahwa, pertalian antara merokok & adanya jaringan parut kepada wajah menunjukkan kegiatan merokok bakal menyebabkan makin buruknya jaringan parut di wajah orang yg rentan terkena jerawat.
Nina Goad yg berasal dari British Association of Dermatologists, menyampaikan bahwa jerawat benar-benar sudah menyerang sebahagian agung manusia didunia, 80 prosen dari remaja mempunyai jerawat kepada sekian banyak sektor wajahnya.
Nina meneruskan, kesukaran jerawat mampu nampak terang bahkan menyisakan second yg tak hilang sepanjang hidup. Hamper seluruh orang telah tahu bahwa merokok jelek bagi kesehatan, menjadi kemungkinan temuan teranyar ini bakal memberikan dorongan penambahan buat mogok.
Jerawat berlangsung terhadap waktu kelenjar penghasil minyak di kulit jadi lebih sensitif yg disebabkan hormon tertentu. Minyak yg berlebih tersebut dapat membuat lingkungan yg ideal bagi bakteri jerawat utk berkembang yg hasilnya membuahkan bintik-bintik terhadap wajah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar