Crystal X

Minggu, 20 Desember 2015

Cara Mengetahui Apakah Kamu Berisiko Menderita Stroke atau Tidak

Stroke adalah sebuah serangan otak yg terjadi mendadak yg disebabkan oleh pembuluh darah otak tersumbat atau bahkan pecah, penyakit ini menewaskan kurang lebih lima juta orang tiap tahun. Ketika seorang terkena penyakit ini pada umumnya ditandai oleh adanya kematian jaringan otak yg terjadi dikarenakan terdapat penyumbatan, penyempitan atau pecahnya pembuh darah yg menuju otak, kondisi ini berkaitan dgn gaya hidup yg makin kekinian yg menjauhi gaya hidup sehat.
Menyantap makanan tidak dengan memerdulikan resiko dari makanan tersebut juga pola hidup yg berantakan, merokok, serta mengkonsumsi minuman bersoda & mengandung alkohol & tidak jarang konsumsi makanan langsung saji mampu menyebabkan risiko terjadinya stroke makin gede.
Dr dr Jacub Pandelaki, Sp.Rad yg yaitu dokter spesialis radiologi intervensi Bethsaida Hospital menyampaikan, meski stroke tergolong dalam penyakit mematikan, tetapi penyakit ini akan didapati sejak dini lewat diagnosa DSA utk menonton kelainan yg ada di dalam pemburuh darah yg ada di otak. Menurut Jacub, digital substraction angiography atau DSA sanggup jadi sarana diagnostik yg memimiliki fungsi menonton kelainan yg ada di dalam pembuluh darah otak.
Penyempitan, adanya sumbatan, aneurisma, & AVM terhadap arteri & vena akan di deteksi dgn laksanakan digital substraction angiography yg terhadap hasilnya bakal mengobati beraneka ragam kelainan tersebut, kata Jacub di dalam diskusi dalam rangka merayakan HUT Bethsaida Hospital ketiga di Kawasan Serpong, Tangerang, Banten.
DSA otak, yakni suatu sensor golden standar dari pembuluh darah yg ada di dalam otak utk menonton ajaran di pembuluh darah arteri sampai ke jaringan dulu ke vena dengan cara cepat, & tetap menerus memanfaatkan media angiografi atau kateterisasi. Media angiografi memakai sinar x yg dilakukan tetap menerus yg bertujuan buat mengawasi pembuluh darah yg diperiksa sesudah disuntikkan kontras maka pembuluh darah akan nampak.
Jacub Pandelaki menekankan, sensor tersebut dilakukan terhadap nyaris seluruhnya pembuluh darah yg ada di dalam badan manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar